Bahayanya Seks Bebas pada Remaja


Mahasiswi  Ilmu komunikasi berfoto bersama dengan narasumber dari Universitas Semarang, usai acara seminar. (foto : ist)

Semarangsekarang.com (Semarang),- Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Semarang (USM) menggelar seminar dengan tema ”Menumbuhkan Kesadaran Akan Bahaya Seks Bebas terhadap Remaja Perempuan”. Acara tersebut berlangsung di Aula Masjid Al Gufron, Candi Penarataran II, Kalipancur, Semarang.

Menurut Ketua Pelaksana, Nabila Adisti Putri, kegiatan tersebut diikuti 44 remaja Masjid Al Gufron. ”Kegiatan ini untuk memberikan pemahaman lebih kepada remaja dan masyarakat sekitar tentang dampak buruk dari seks bebas serta pentingnya menjaga diri dan menghargai tubuh,” katanya.

Nabila berharap, melalui seminar tersebut dapat meningkatkan kesadaran remaja perempuan mengenai pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental.  Serta membekali mereka dengan informasi yang dapat membantu dalam membuat keputusan yang lebih bijaksana dalam pergaulan.

“Tentunya dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk keluarga, sekolah, dan pemerintah, diharapkan pergaulan remaja bisa lebih sehat dan terhindar dari dampak negatif seks bebas,” tambahnya.

Pada kesempatan, tersebut ada dua narasumber yang turut menyampaikan pendapatnya. Yaitu, Mahasiswa USM, Fara Widtha yang membahas aspek-aspek psikologis dan sosial dari perilaku seks bebas. Serta Perwakilan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Semarang, Desi Maulia, M.Psi.,

Dalam paparannya, Farra antara lain mengatakan seks bebas bukan hanya berisiko pada kesehatan fisik, tetapi juga dapat merusak kesehatan mental remaja perempuan. 

“Banyak remaja yang terjerumus dalam hubungan tersebut tanpa memahami konsekuensi jangka panjangnya,” jelas Fara.

Sedangkan Desi Maulia, dalam paparannya  tentang peran keluarga dan masyarakat dalam melindungi remaja perempuan dari pengaruh buruk pergaulan bebas, menyebut bahwa pendidikan yang tepat di lingkungan keluarga dan sekolah sangat penting untuk menghindarkan anak-anak dari seks bebas. 

“Sebagai masyarakat, kita harus saling mendukung untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendidik bagi remaja,” ujarnya.

Kegiatan tersebut berhasil menyita perhatian peaerta. Salah satunya peserta, Fitri (16) mengungkapkan, materi tentang seks bebas yang diterimanya, sangat penting untuk diketahui.

”Saya jadi lebih tahu tentang bagaimana cara menjaga diri dan apa saja dampak buruk dari seks bebas. Ini sangat penting, terutama bagi remaja seperti saya yang masih dalam proses mencari identitas diri,” ungkap Fitri. (subagyo/ss)

Berita Terkait

Top