PKB Temukan Dugaan Penggelembungan Suara di PPK Tembalang
H Sodri, Ketua Lembaga Saksi Pemenangan DPC PKB Kota Semarang. (foto: istimewa)
Semarangsekarang.com – Dugaan penggelembungan suara dalam proses penghitungan suara Pemilu di tingkat kecamatan ditemukan oleh politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kota Semarang.
Temuan itu disampaikan Ketua Lembaga Saksi Pemenangan DPC PKB Kota Semarang H Sodri saat ditemui wartawan, di ruang Fraksi PKB DPRD Kota Semarang Kamis (29/02/2024)
Menurut Sodri, pihaknya menemukan dugaan penggelembungan suara saat mengikuti rapat pleno Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Tembalang pada Rabu (28/02/2024) hingga Kamis (29/02/2024) dinihari.
“Saya semalam hadir rapat pleno di Kecamatan Tembalang , namun penghitungan sempat dihentikan karena ada ke tidak sinkron data yang ada di sirekap dan data di fisik” kata Sodri Kamis (29/02/2024) siang.
Dia menjelaskan dugaan penggelembungan suara itu ditengarai dan diduga ada unsur kesengajaan, karena menggelembungnya tidak normal, yaitu sekitar lima ribu suara dan itu merata dihampir semua TPS se Kecamatan Tembalang.
“Dan jumlahnya bervariatif antara 15 – 20 suara. Di TPS Tembalang ada 513 TPS jadi nyaris merata di hampir semua TPS .Jumlah suara yang menggelembung itu mengalir ke salah satu partai, saya tidak menyebutkan,” kata politisi PKB .
Sodri menyesalkan tindakan dari oknum penyelenggara Pemilu yang tidak profesional. Yang jelas, kata Sodri, pihaknya akan mengkoreksi penyelenggara Pemilu, karena ada penggelembungan suara, dari surat suara tidak sah menjadi sah yang mengalir ke salah satu partai.
“Ini warning untuk penyelenggara Pemilu khususnya di kota Semarang.
Jangan penyelenggaraan Pemilu ini dinodai oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. karena ada konsekuensi hukum dan unsur pidana juga” tegas Sodri.
Sodri mengaku tidak habis pikir dengan kejadian itu, karena Ini sangat tidak logis karena hampir semua TPS terjadi penggelembungan suara, kalau terjadi di satu atau dua TPS, kami bisa maklumi.
“Dengan kejadian ini, kami berharap di kecamatan-kecamatan lain tidak mengalami hal serupa ” pungkas Sodri. (subagyo-SS)