Yoyok Sukawi Borong Jajanan Tradisional


Yoyok Sukawi dan isterinya, Swasti Aswagati saat mencoba kaos yang siap dibelinya di pasar tiban Kalibanteng Semarang Barat. (foto : subagyo)

Semarangsekarangcom (Semarang),- Calon Wali Kota Semarang nomor urut 2 Yoyok Sukawi bersama istrinya, Swasti Aswagati memborong jajanan tradisional di Pasar Tiban Kalibanteng, Semarang Barat, Minggu (29/9/2024). Selain memborong jajanan buatan para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), Yoyok dan sang istri juga membeli sekaligus pakaian dan anakan bebek untuk buah hatinya di rumah.

Belanja ke Pasar Tiban yang ada setiap Minggu ini merupakan kebiasaan lama Yoyok dan istrinya yang akrab disapa Asti tersebut.

Pria bernama lengkap Alamsyah Satyanegara Sukawijaya tersebut menyatakan, bahwa tak hanya di Kalibanteng, Pasar Tiban serupa juga banyak tersebar merata di Kota Semarang.

“Pemerintah harus mendukung kegiatan seperti ini, UMKM mingguan di Car Free Day, ini harus didukung. Pemerintah harus mengatur, pemerintah harus hadir, pemerintah harus memberi kemudahan, supaya pedagang-pedagang ini jadi makin semangat mencari nafkah dengan jualannya,” kata Yoyok.

Artinya, kata Yoyok, Pasar Tiban yang didominasi produk UMKM itu banyak diminati dan menjadi jujugan warga Kota Semarang untuk  berbelanja sambil berolahraga di hari tanpa kendaraan atau car free day (CFD) tiap Minggu.

“Kita ingin tidak hanya di sini, harus makin banyak, misalnya ada di Tembalang, Mijen, Gunungpati. Akan dibuat sentra-sentra seperti ini nanti di beberapa tempat,” ujarnya.

Penggalakan Pasar Tiban tersebut akan menjadi multiplier ekonomi bagi Kota Semarang. Di sisi lain meningkatkan kapasitas pelaku UMKM, juga sekaligus daya tarik, seperti halnya kuliner yang ada di Kota Semarang.

“Kami akan support penuh UMKM jadi bangkit dan jadi makin kuat di Kota Semarang,” kata CEO PSIS yang berpasangan dengan Joko Santoso alias Joss dalam Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota atau Pilwakot Semarang 2024 mendatang.

Pihaknya juga telah menyiapkan skema untuk memfasilitasi para pelaku UMKM memasarkan produknya di Pasar Tiban tanpa mengganggu aktivitas lalu lintas. Termasuk  juga mendorong pemasaran secara digital.

“Tetap bisa dibuat saat Car Free Day dipakai UMKM boleh, pada hari-hari tertentu yang memang dagangan itu dijual itu akan kami fasilitasi juga. Karena trotoar jalan adalah milik rakyat,” kata politikus Partai Demokrat ini.(subagyo/ss)

Berita Terkait

Top