Mahasiswa UIN Walisongo yang Hanyut, Ditemukan Meninggal


Anggota Basarnas di bantu masyarakak  melakukan evakuasi para korbwarga. (foto:ist)

 Semarangsekarang.com (Semarang),- Enam  Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang yang  hanyut saat bermain air di sungai Jolinggo Desa Getas, Kecamatan Singorojo Kendal,  Selasa (04/11/25)  sekira  pukul 14.00 WIB, ditemukan   dalam kondisi meninggal. Keenam korban meninggal itu adalah,   Riska Amelia Jurusan Hukum Keluarga Islam,  ditemukan  meninggal,   Selasa (4/11/2025) pukul 14.13 WIB. M. Labib Rizqi Jurusan Hukum Keluarga Islam, ditemukan  meninggal,   Selasa (4/11/2025)_   pukul 15.58 WIB.   Syifa Nadila – Jurusan Hukum Keluarga Islam, ditemukan  meninggal,  Selasa (4/11/2025) Pukul 16.07 WIB.  Sedangkan tiga lainnya, yaitu     Bima Pranawira  Jurusan Pendidikan Fisika, ditemukan meninggal Rabu (5/11/2025) pukul 08.13 WIB. M.  Jibril Assyarafi Jurusan Pendidikan Matematika ditemukan meninggal Rabu (5/11/2025)  pukul 09.25 WIB. Dan Nabila Yulian Desi Pramesti Jurusan Hukum Keluarga Islam ditemukan meninggal Rabu (5/11/2025)  pukul 22.58 WIB.

Menurut informasi dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Semarang (Basarnas Semarang), Keenam korban merupakan bagian dari 15 mahasiswa KKN UIN Walisongo,yang tengah menjalani KKN di Desa Getas, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal.

Kejadian bermula saat siang sekira pukul 13.45 WIB, mereka ber-enam bermain air di sungai Jolinggo yang berbatu. Namun saat sedang asyik bermain air, sekira pukul dua siang tiba-tiba arus deras datang dari arah selatan dan menerjang mereka.

“Diduga mereka tidak menyadari bahwa daerah selatan hujan deras turun, sedangkan area mereka bermain masih dalam kondisi mendung” Terang Budiono, Kepala Basarnas Semarang.

Mendapati musibah tersebut, seperti yang tertulis dalam portal walisongo.ac.id keluarga besar UIN Walisongo Semarang berduka mendalam.  Rektor UIN Walisongo Semarang, Prof Dr Nizar MAg,  menyampaikan   duka   mendalam dan komitmen penuh universitas dalam penanganan musibah ini.

“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Kami sangat berduka atas musibah yang menimpa mahasiswa UIN Walisongo di Kendal. Atas nama universitas, kami menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga korban. Kami terus berkoordinasi dengan BPBD dan tim SAR untuk mendukung upaya pencarian serta mendampingi keluarga mahasiswa di lokasi,” ujar Prof. Nizar dalam laman tersebut.

Menurut Nizar, universitas akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan kegiatan KKN, terutama terkait keamanan, mitigasi risiko, dan pengawasan kegiatan lapangan.

“Keselamatan mahasiswa adalah prioritas utama universitas. KKN adalah bentuk pengabdian kepada masyarakat, namun harus selalu dijalankan dengan kesiapsiagaan dan pertimbangan keselamatan yang matang,” tegasnya. (wahid/ss)

Berita Terkait

Top