USM Wujudkan Komitmen Dukung Pendidikan Inklusif
Ketua Badan Pengelola Amal Produktif Universitas Semarang Dr Wafdah Vivid saat menjadi nara sumber dalam Talkshow show ‘Sosialisasi Beasiswa Prestasi dan Beasiswa Duafa’. (foto : ist)
Semarangsekarang.com (Semarang),- Program Badan Pengelola Amal Produktif (BPAP) USM bagi mahasiswa yang tidak mampu adalah wujud nyata komitmen dalam mendukung pendidikan inklusif dan berkelanjutan. Melalui program ini USM berharap dapat membuka akses pendidikan yang lebih luas bagi generasi muda berbakat namun terkendala oleh keterbatasan finansial’.
Menurut Ketua Badan Pengelola Amal Produktif Universitas Semarang Dr. Wafda Vivid Izziyana, S.H.,M.H., BPAP dibentuk tujuh bulan lalu. Pembentukannya digunakan untuk mengelola zakat, infag dan sedekah di USM.
“Selain itu juga mengoptimalkan potensi dana sosial dalam mendukung kegiatan produktif di lingkungan kampus dengan lebih terstruktur, transparan, dan akuntabilitas sehingga mampu meningkatkan kepercayaan para donator,’ kata Dr Wafda saat menjadi narasumber dalam talkshow “Sosialisasi Beasiswa Prestasi dan Beasiswa Duafa”. Acara tersebut dipandu Penyiar Radio USM Jaya, Ira Septiani di Studio Radio USM Jaya Gedung N USM pada Jumat (26/7/2024).
Dikatakan, BPAP tidak hanya untuk kegiatan amal yang bersifat konsumtif, tapi juga untuk program produktif yang dapat memberdayakan mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan.
Selain itu, BPAP USM juga berfungsi sebagai sarana edukasi dan peningkatan kesadaran mengenai pentingnya zakat, infaq, sedekah dalam pembangunan ekonomi serta wadah untuk mengembangkan dan mengimplementasikan berbagai informasi dalam pengelolaan dana sosial keagamaan.
Menurut dosen Hukum USM tersebut, selain program zakat, infaq, dan sedekah, BPAP USM memiliki beberapa program lain seperti bakti sosial hingga pemberian beasiswa yang bertujuan untuk memperkuat peran USM dalam kontribusinya terhadap kesejahteraan sosial dan pengembangan sumber daya manusia.
Dalam hal ini, pihaknya telah bekerja sama dengan Bank BSI dan BSI Maslahat yang mengelola dana infaq dan sedekah yang disalurkan dari Bank BSI ke BPAP USM. Pihaknya juga terbuka bekerja sama dengan berbagai pihak lain.
”Kalau BSI itu lebih ke program pemberian beasiswa, jadi kalau BPAP dari dana infaq sedekah yang ada di USM ini dikelola untuk masyarakat. Kita kerja sama dengan BSI, jadi dana amal dari BSI itu dikelola BPAP untuk beasiswa mahasiswa,” ucap Wafda.
Dia menambahkan, ada beberapa komunitas filantropi luar negeri dan Hongkong yang ingin memberikan dana untuk beasiswa bagi mahasiswa USM.
“Bulan ini fokusnya program beasiswa, program zakat infaq sedekah itu setiap hari selalu ada. Program inti kita bekerja sama dengan BSI, khususnya BSI Maslahat untuk menyalurkan beasiswa yang namanya beasiswa BSI Scholarship,” jelasnya. (subagyo/ss)