Ngarsopura Night Market Destinasi Wisata Malam di Surakarta
Satuan pengamanan selalu siap menjaga tiap jengkal pasar malam Ngarsopuro. (foto : mbo)
Semarangsekarang.com (Surakarta),- Ngarsopura adalah pasar malam yang semakin akrab di telinga masyarakat Kota Solo. Dibuka pertama kali diera walikota Joko Widodo, atau pada 2009 Pasar Malam Ngarsopuro sempat matisuri saat muncul pandemi Covid -19. Tapi kini situasinya sudah membaik, bahkan kian ramai dibanding sebelumnya.
Seiring perkembangan waktu, jumlah pedagang di Pasar Malam Ngarsopuro terus bertambah. Demikian pula barang dagangan yang dijajakan di sana. Bukan hanya baju dan makan yang diproduksi para pengusaha Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), tetapi banyak juga yang menjajakan jasa. Seperti jasa pembuatan tatoo, hingga nailis (penghias kuku). Ada juga pedagang kalung, gelang, bando hingga gantungan kunci, praktis semua aksesoris diperdagangkan di sini. Bahkan jasa keliling kota menggunakan kereta kuda juga tersedia.
Begitulah yang Semarangsekarang.com temukan, saat berkunjung ke pasar malam Ngarsopuro, Sabtu (21/9/2024). Saat itu senja telah tergelincir berubah menjadi malam, ketika ratusan pedagang di Pasar Malam Ngarsopuro bersiap menggelar perniagaan.
Tidak terlalu lama, sepanjang Jalan Diponegoro hingga gerbang Mangkunegaran sudah dipenuhi beraneka komoditas dari pengusaha UMKM di Kota Solo. Mulai dari pakaian, makanan, snack, sepatu dan sandal, topi hingga pengharum ruangan. Mereka bersegera menyiapkan tenannya menyambut pengunjung yang mulai terlihat berdatangan.
Sementara di jalan Gatot Subroto, pedagang Pernik-pernik dan hiasan tak kalah gesitnya. Puluhaan penjaja jasa pembuatan tatoo, hingga nailis (penghias kuku). Ada juga pedagang kalung, gelang, bando hingga gantungan kunci, praktis semua aksesoris diperdagangkan di sini. Ada pula pedagang yang menyediakan barang-barang kuno. Seperti jam tangan tempo dulu, kaset pita, tape recorder, mesin ketik, hingga radio transistor generasi pertama. Di tempat ini juga ada mobil-mobilan, dari ya g baru hingga yang bekas, majalah, koran hingga tabloid yang sudah termakan zaman.
Uniknya, tidak semua penjaja berprofesi sebagai pedagang beneran. Sebagian adalah para kolektor, yang sengaja menyimpan koleksinya, untuk diperjualbelikan pada saat tertentu saja. Satu diantaranya adalah kolektor uang lama.
Yang tak kalah asik untuk dinikmati senja hingga malam di Pasar Ngadipura, adalah hadirnya beberapa seniman jalanan dengan genre musik yang berbeda-beda. Ada yang solois dengan keybord dan lagu-lagu barat, ada group yang terus membawakan lagu-lagu Iwan Fals, ada juga lagu-lagu jawa hingga yang paling tradisional adalah gendingan.
Yang pasti, kami merasa cukup beruntung bisa menikmati suasana di Pasar Malam Ngarsopura Surakarta menggunakan delman. Sang pengemudi delman bernama kelik (37), dengan sabar membawa kami menyusuri malam di Ngarsopuro. Dia berputar ke arah jalan Slamet Riyadi kemudian menyusuri jalan Gatot Subroto untuk Kembali ke perempatan Jalan Slamet Riyadi yang disudutnya terdapat resto makanan cepat saji berupa ayam goreng.
Kelik juga sabar untuk menjawab setiap pertanyaan yang kami sampaikan. Mulai dari sejak kapan menarik delman di Pasar Malam Ngarsopura Surakarta hingga suka dukanya menjadi penarik delman. Alhasil, uang Rp 50.000 yang harus dikeluarkan untuk membayar jasa Kelik mengantar kami berkeliling, terasa cukup murah.
Kalau belum cukup, Anda bisa terus menikmati suasana malam di Ngarsopura dengan berbagai pilihan. Bisa sembari minum kopi di beberapa kedai kopi yang ada di sana. Atau menikmati kudapan yang dijual dengan harga sangat bersahabat. Bisa juga dengan berjalan dari ujung Makunegaran hingga akhir jalan Gatot Subroto, agar bisa lebih dekat bercengkerama dengan Kota Solo.
Destinasi Wisata
Sejak pertama kali dilaksanakan pada 2009, Pasar Malam Ngarsopura Surakarta mengalami banyak perkembangan. Salah satunya adalah menjadi Kawasan wisata, baik bagi pelancong lokal maupun mancanegara. Kehadiran pelancong di area Pasar Malam Ngarsopura Surakarta relatif mencolok. Rata-rata para pelancong itu datang dengan rombongannya. Sementara pengunjung setempat kebanyakan hadir secara sendiri-sendiri, maksimal bersama anggota keluarganya saja.
Hadirnya Pasar Malam Ngarsopura juga membuat Kehidupan malam di Kota Solo menjadi semakin meriah. Selama dua hari dalam satu minggu yaitu pada Jumat dan Sabtu, pasar ini beroperasi sebagaimana mestinya. Event ini tidak hanya mencerminkan semangat masyarakat untuk terus memutar roda perekonomian, tetapi juga bukti dukungan Pemkot Solo terhadap kesejahteraan UMKM.
Marni misalnya, pengusaha makanan itu merasa terbantu dengan adanya pasar malam Ngarsopura. Dengan adanya even tersebut peluang dirinya untuk berdagang menjadi bertambah, demikian pula penghasilannya.
Menurut Marni menjajakan dagangan di Ngarsopura memiliki prospek yang cukup baik, apalagi saat musim libur. Karena pada musim libur pasar tersebut menjadi lebih ramai dari hari biasa. Musim libur juga membuat jumlah pelancong yang mampir menjadi lebih banyak.
“Setiap kali musim libur penghasilannya bisa berlipat-lipat. Banyak para pendatang yang bisa membelanjakan uangnya dipasar ini. Dan itu sangat menguntungkan bagi pengusaha kecil seperti saya,” ungkap Marni. (mbo/ss)