Hari Ini dan Dua Hari ke Depan Jateng berpotensi terjadi Cuaca Ekstrem, Apakah Daerahmu Termasuk
Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Yoga Sambodo (foto : ist)
Semarangsekarang.com (Semarang),- Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Yoga Sambodo mengingatkan potensi peningkatan cuaca ekstrem berupa Hujan dengan intensitas sedang – lebat yang bisa disertai petir atau kilat dan angin kencang di beberapa wilayah Jawa Tengah selama periode 10 – 12 Januari 2025.
Beberapa daerah yang berpotensi mengalami peningkatan cuaca ekstrem, itu adalah, Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Boyolali, Klaten, Karanganyar, Sukoharjo, Surakarta, Temanggung, Salatiga, Kab. Semarang, Brebes dan sekitarnya. Potensi peningkatan cuaca ekstrem di daerah-daerah tersebut diperkirakan terjadi hari ini Jumat (10/1/2025).
Kemudian, potensi peningkatan cuaca ekstrem yang kemungkinan terjadi pada Sabtu (11/1/2025), meliputi Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Kab./Kota Magelang, Wonogiri, Sragen, Grobogan, Kudus, Demak, Pati, Blora, Rembang, Kab./Kota Semarang, Temanggung, Salatiga, Kendal, Batang, Kota/Kab. Pekalongan, Pemalang, Kab. Tegal, Brebes, dan sekitarnya.
Sedangkan pada Minggu (12/1/2025) potensi peningkatan cuaca ekstrem, itu kemungkinan terjadi di Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Kab./Kota Magelang, Boyolali, Klaten, Wonogiri, Karanganyar, Sukoharjo, Surakarta, Sragen, Grobogan, Kudus, Jepara, Demak, Pati, Blora, Rembang, Temanggung, Salatiga, Kab./Kota Semarang, Kendal, Batang, Kab. Pekalongan, Pemalang, Kab. Tegal, Brebes dan sekitarnya.
Sesuai rilis yang dikeluarkan Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Kamis (9/1/2025) potensi peningkatan cuaca ekstrem, itu terjadi karena adanya dinamika atmosfer, adanya bibit siklon 97S terpantau di Samudera Hindia selatan Banten, menyebabkan pola belokan angin dan pertemuan angin (konvergensi) di wilayah Jawa Tengah.
Kemudian Aktifnya Gelombang Atmosfer Rossby Ekuatorial di Jawa bagian Tengah, berkontribusi pada aktifitas pembentukan awan konvektif di wilayah Jawa Tengah. Lalu, kelembapan udara di berbagai ketinggian cenderung basah sehingga berpotensi meningkatkan pembentukan awan hujan yang menjulang hingga ke lapisan atas. Serta kondisi labilitas udara yang cenderung labil di wilayah Jawa Tengah.
Karena itu BMKG menghimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada 10-12 Januari 2025 yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor, puting beliung, pohon tumbang dan sambaran petir. Terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi. (wahid/ss)