Baznas Jateng Bangun RPHH di Eks-Relokasi Pasar Johar
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu melakukan peletakan batu pertama penanda pembangunan Rumah Pemotongan Hewan Halal (RPHH) di eks-Relokasi Pasar Johar di Kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Selasa (9/7/2024). (foto : ist)
Semarangsekarang.com (Semarang)- Pemkot Semarang bekerja sama dengan Baznas Jateng membangun Rumah Pemotongan Hewan Halal (RPHH) di eks-Relokasi Pasar Johar di Kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT). Pembangunan itu ditandai dengan groundbreaking yang dihadiri oleh Ketua Baznas Jateng, Dr KH Ahmad Darodji, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, Kepala Kesbangpol Jateng, Haerudin, serta beberapa pejabat lain, Selasa (9/7/2024).
Menurut Ketua Baznas Jateng, Dr KH Ahmad Darodji, RPHH ini dibangun untuk memenuhi kebutuhan umat Islam dalam mengkonsumsi daging halal. Dirinya berharap, pembangunan ini bisa sesuai target, mengingat kebutuhan daging semakin meningkat.
“Semoga dalam waktu dekat sudah bisa digunakan, sehingga nanti, daging yang beredar di masyarakat itu semuanya halal. Kita dalam waktu tiga bulan lagi sudah sampai batas, di mana produk harus ada kehalalannya, yakni 17 Oktober. InsyaAllah semoga bisa segera berproses agar bisa menyediakan kebutuhan masyarakat atas daging halal,” terangnya.
RPHH, itu menurut Ahmad Darodji bisa menampung sampai 50 ekor sapi. Dan untuk melancarkan kegiatan penyembelihan, pihaknya sudah melatih 400 juru sembelih bersertifikat.
Di tempat yang sama, Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Baznas Jateng yang telah menginisiasi pembangunan RPHH. Menurutnya, RPHH memiliki banyak manfaat, salah satunya sebagai infrastruktur pengendali inflasi di Jawa Tengah, khususnya di Kota Semarang. Mbak Ita menyebut, kebutuhan daging di Kota Semarang masih sangat tinggi, apalagi Kota Atlas merupakan wilayah perdagangan dan jasa. Setiap pekan, permintaan daging bisa melebihi stok yang ada.
Karena itu diharapkan dengan adanya RPHH dari Baznas Jateng, ini mampu memenuhi kebutuhan daging halal untuk masyarakat. Pihaknya juga siap bekerja sama terkait penyediaan hewan potong untuk didistribusikan di RPHH.
“Kami punya BUMD terkait RPHH dan peternakan sapi, sehingga bisa kolaborasi bisnis to bisnis. Dengan begitu perputaran ekonomi bisa tetap berada di Semarang. Ini akan menjadi sinergi Pemkot Semarang, Baznas Jateng, dan Pemprov Jateng sebagai upaya pengendali inflasi,” ujarnya di sela-sela kegiatan.
Mbak Ita juga mengucapkan syukur dengan adanya RPHH ini, Pemkot Semarang bisa mengurangi penyediaan daging halal dari luar. Ia memastikan akan terus bersinergi untuk memenuhi kebutuhan daging halal bagi warga Kota Semarang dan daerah lainnya.
“Harapannya RPHH ini tidak hanya mengcover kebutuhan Kota Semarang, tapi juga hinterland. Bahkan hingga ke Jakarta, daripada kita datangkan dari NTT. Pemkot akan support dari hulu hingga hilir, bahkan ada olahannya seperti nugget, abon, dan sosis, selain daging segar. Kalau di sini bisa memasok daging banyak, maka tentu harga bisa rendah,” pungkasnya. (subagyo/ss)