Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the all-in-one-seo-pack domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/semara37/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114
Covid Berlalu, Industri Pariwisata Semarang Kian Tumbuh - Semarangsekarang.com

Covid Berlalu, Industri Pariwisata Semarang Kian Tumbuh


Koordinator Pegiat Pariwisata Kota Semarang gus Wahid United tengah saat memaparkan soal kunjungan wisatawan di kota Semarang. (foto: istimewa)

Semarangsekarang.com – Kota Semarang harus mampu mempertahankan tingkat kunjungan wisata di tahun 2023 seiring dengan sudah berlalunya pandemi Covid-19.
Seperti diketahui, di tahun 2019, angka kunjungan wisata ke Kota Semarang mencapai 7,3 juta pengunjung.

“Hal ini harus dipertahankan dan kalau bisa tentunya ditingkatkan. Terbukti, di triwulan pertama tahun 2023, jumlah kunjungan wisata ke Kota Semarang mencapai 500 ribu orang. Artinya, industri pariwisata kota ini sudah tumbuh,” terang Koordinator Pegiat Pariwisata Kota Semarang gus Wahid United.

Hal itu disampaikannya di afternoon tea Komunitas Pegiat Wisata Kota Semarang di Kampus USM, Jumat (26/05/2023). ”Semarang saat ini sudah tumbuh menjadi kota tujuan wisata yang sudah mulai diperhitungkan calon wisatawan,” jelasnya.

Keberadaan Kota Lama dan integrasi program Semarang Lama yang terdiri dari Kawasan Kampung Arab, Kampung Melayu dan Pecinan serta Kota Lama, akan menjadi magnet terbesar.

Solo dan Borobudur

Senada, Kadisbudpar Kota Semarang Wing Wiyarso menyebut bahwa angka kunjungan wisata ke Kota Semarang di awal tahun ini jauh melebihi angka kunjungan Solo dan juga Candi Borobudur.

“Hanya saja saat libur Lebaran, justru angka kunjungan wisata kita disalip sama Solo,” ujarnya.

Hal itu wajar terjadi karena banyak warga yang memanfaatkan momentum mudik untuk sekalian menghabiskan waktu berlibur bersama keluarga.
Selain itu, dua tahun sebelumnya tidak ada tradisi mudik karena ada pandemi dan tahun 2023 menjadi pintu dibukanya mudik Lebaran.

“Selain itu, Solo juga memiliki destinasi wisata reliji baru seiring dibukanya Masjid Agung Sheikh Zayed. Biasa, karena masih baru, biasanya jadi jujugan, pengunjung,” imbuhnya.

Karenanya, pihaknya akan terus berkreasi bersama seluruh elemen Pegiat Wisata untuk berinovasi menciptakan event berskala besar demi menunjang angka kunjungan wisatawan ke Kota Semarang.

Berbagai event di Kota Lama akan terus digeber hingga akhir tahun sebelum segala bentuk keramaian dihentikan seiring dengan ajang pesta demokrasi yang akan berlangsung tahun depan.

Dekan FTIK USM Prind Triajeng Pungkasanti menegaskan afternoon tea bisa menjadi momentum mempererat kerjasama dengan berbagai elemen pariwisata di Kota Semarang.

“Sesuai Amanah Tri Dharma Perguruan Tinggi yang salah satunya adalah pengabdian masyarakat, tentu kami ingin mengabdikan ilmu kami untuk memajukan pariwisata kota ini karena USM juga memiliki prodi pariwisata,” tandas Prind.

Ia berharap, keterlibatan USM menjadi salah satu pilar memperkuat slogan Bergerak Bersama untuk membangun Kota Semarang. (subagyo-SS)

Berita Terkait

Top