Pemkot Semarang Susun Perwal Penyelenggaraan Pariwisata Berkualitas
Taman Lele yang terletak di pinggir jalan sanggup memberi kenyamanan bagi para wisatawan (foto ; ist)
Semarangsekarang.com (Semarang),- Pemerintah Kota Semarang berupaya meningkatkan dampak dunia wisata terhadap pendapatan asli daerah dan kesejahteraan masyarakat. Salah satu caranya adalah menyusun Peraturan Wali kota sebagai payung hukum bagi penyelenggaraan pariwisata yang berkualitas.
“Pariwisata berkualitas merupakan sebuah ekosistem pariwisata yang mampu menciptakan kenyamanan, kepuasan, kebahagiaan, kesejahteraan dan keberlanjutan bagi masyarakat/wisatawan lokal dan manca negara meliputi 4 Pilar. Yaitu, Daya Saing Daerah, Keberlanjutan, Keunikan dan Pariwisata bernilai tinggi,” papar Wing Wiyarso, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang di kantornya, Jumat (26/7/2024).
Dalam konteks daya saing dasar pariwisata berkualitas mengacu pada kemampuan sebuah destinasi pariwisata untuk menarik dan mempertahankan wisatawan dengan menawarkan produk dan layanan yang berkualitas tinggi. Meliputi, lingkungan serta kebijakan pendukung, infrastruktur fisik dasar dan atraksi sumber daya alam serta budaya.
Sementara Pariwisata bernilai tinggi dalam konteks pariwisata berkualitas merujuk pada ketersediaan layanan, akomodasi dan amenitas berbasis nilai, Hight Value Market Segment
Selain itu, pariwisata yang berkualitas juga memastikan bahwa keberadaan pariwisata memberikan dampak positif terhadap kualitas hidup masyarakat lokal melalui penciptaan lapangan kerja, peningkatan infrastruktur, dan pelestarian budaya serta lingkungan.
Kota Semarang, menurut Wing menjadi destinasi liburan yang sempurna bagi wisatawan. Mulai dari tempat bersejarah yang menakjubkan, seperti Lawang Sewu dan Kota Lama, hingga destinasi wisata bernuansa pedesaan seperti Desa Wisata Kandri, Bukit Senja hingga Pantai Tirang. Selain itu, ada pula keragaman kultur budaya yang luar biasa, cerminan harmoni dan toleransi antara berbagai kelompok etnis serta agama yang hidup berdampingan.
“Tidak kalah menariknya adalah kekayaan kuliner Semarang, dengan hidangan khas seperti Lumpia, Wingko Babat, dan Tahu Pong yang menggugah selera. Setiap wisatawan pasti ingin mencicipi berbagai makanan lezat ini dan menikmati keunikan cita rasa khas Kuliner Semarangan,” papar Wing.
Dijelaskan, untuk mewujudkan pengembangan kepariwisataan di Kota Semarang, peran strategis sektor pariwisata perlu dimanfaatkan semaksimal mungkin.
“Melalui pembangunan seluruh aspek yang terkait yaitu aspek destinasi pariwisata, pemasaran pariwisata, industri pariwisata dan kelembagaan pariwisata, melalui pembangunan aspek- aspek ini diharapkan diperoleh nilai tambah optimal dari keberadaan sektor pariwisata bagi kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat Kota Semarang,” jelasnya.
Dalam 10 tahun terakhir jumlah wisatawan Kota Semarang selalu menjadi yang tertinggi di Jawa Tengah. Dan diantara banyak destinasi Kota Lama menjadi daya tarik paling diminati wisatawan. (subagyo/ss)