Lional Messi dan Robot Stunting siap Tuntaskan 825 Kasus Gizi Buruk di Semarang


Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menyambut tamu yang hadir pada acara pembahasan penanganan stunting di Balaikota. (foto : ist)

Semarangsekarang.com (Semarang),- Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengumpulkan pihak-pihak terkait membahas target Zero Stunting 2024. Pertemuan tersebut berlangsung di Ruang Lokakrida Balai Kota Semarang, Kamis (13/6/2024).

Dalam kesempatan itu, Mbak Ita meminta penanganan dan pencegahan stunting masif dilakukan. Dia mengakui kolaborasi dan sinergi diperlukan untuk mewujudkan Kota Semarang terlepas dari permasalahan stunting.

Mbak Ita juga meminta identifikasi atau pemeriksaan secara berkala bagi calon ibu, ibu hamil, dan balita rutin dilakukan. Pencegahan ini harus terus digencarkan secara konsisten.

“Saat ini angka stunting di Kota Semarang tinggal 825 kasus. Kita harus bersama-sama menyelesaikan PR INI. Stunting tidak bisa selesai sendiri, kita harus bersama sama. Indetifikasi stunting juga bisa dari berbagai macam. Indikator stunting banyak sekali, sehingga diharapkan dengan adanya kolaborasi dan masukan dari masyarakat insya-Allah stunting bisa diturunkan,” ujarnya.

Menjawab ajakan Mbak Ita, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam menerangkan, kegiatan penanganan stunting terus dilakukan dan dievaluasi. Saat ini inovasi yang digencarkan adalah Layanan Pendamping Tubuh Kembang dengan Aplikasi Sayang Anak IoT Antropometri Guna Mewujudkan Semarang Zero Stunting (Lional Messi).

Inovasi ini diharapkan bisa memberikan penilaian kesehatan pada penderita stunting dengan mudah dan akurat. Alat ini akan ditempatkan di setiap Puskemas di Kota Semarang,

“Di DKK, Lional Messi ini berdiri atau tiduran langsung akan keluar skornya. Karena saat menilai stunting, under weight itu akan perhitungan dengan skor,” bebernya.

Selain mengembangkan inovasi, pihaknya juga terus bekerja sama dengan perguruan tinggi untuk menciptakan produk-produk penanganan stunting berbasis digital. Saat ini sudah ada Robot Stunting yang mampu menjelaskan keadaan atau kondisi kesehatan anak.

“Untuk robot stunting, punya Kominfo sama Udinus, dari hasil skor kemudian sama robot itu dibaca, masuk di stunting atau di underwight. Nanti kemudian robot akan menjelaskan hasilnya, maka harus ikut posyandu setiap hari, harus mendapatkan PMT tiap bulan,” imbuhnya. (subagyo/ss)

Berita Terkait

Top