Eks Dirjen Vokasi Kementerian Pendidikan, Kini jadi Advisor SEVIMA
Dari kiri ke kanan: Endang Kusmana MM (Pakar Digitalisasi di 3T), Sugianto Halim MMT (CEO SEVIMA), Wikan Sakarinto PhD (Eks Dirjen Vokasi Kementerian Pendidikan), dalam acara pengenalan Advisor SEVIMA. (foto: sevima)
Semarangsekarang.com (Surabaya) –
Sebagai upaya melanjutkan komitmen demokratisasi akses pendidikan berkualitas di Indonesia, SEVIMA menggandeng Wikan Sakarinto PhD sebagai Advisor. Wikan sebelumnya menjabat sebagai Direktur Jenderal (Dirjen) Vokasi Kementerian Pendidikan periode 2020-2022.
Disamping menduduki posisi strategis di Kementerian Pendidikan, Wikan juga berpengalaman memimpin sebagai Rektor maupun Dekan di Tiga Kampus: Universitas Gadjah Mada, Akademi Inovasi Indonesia, dan Politeknik Gistrav. Wikan kini juga memimpin PT Teaching Factory Indonesia, perusahaan yang membawa konsep perkuliahan berbasis proyek kolaborasi kampus dengan industri, dan mampu menggratiskan biaya kuliah bahkan menggaji ratusan mahasiswa setiap bulannya.
Sebagai tokoh terkemuka di bidang pendidikan, Wikan diharapkan dapat memberikan masukan dan ide segar bagi SEVIMA. “Harapan kami, ekspertis, ketokohan, sekaligus ide dan inovasi yang Pak Wikan perjuangkan untuk pendidikan seperti konsep Teaching Factory (pembelajaran berbasis produksi dan praktek langsung di dunia industri), dapat mendukung SEVIMA untuk merevolusi pendidikan sesuai tagline kami #RevolutionizeEducation,” kata Sugianto Halim MMT, CEO SEVIMA dalam keterangannnya pada awak media, Jumat (14/06/2024).
Wikan sendiri juga mengapresiasi kolaborasi antara dirinya dan SEVIMA dalam rangka mendemokratisasi akses pendidikan berkualitas. “Dua kampus saya juga pengguna SEVIMA sejak Tahun 2022. Sebuah kehormatan bagi saya pada hari ini diperkenalkan tidak hanya sebagai pengguna dan sahabat lama SEVIMA, tapi juga sebagai Advisor yang dapat bersama SEVIMA untuk memajukan pendidikan Indonesia melalui digitalisasi,” ungkap Wikan Sakarinto.
Diperkuat Praktisi Daerah Terpencil
Dalam rangka menjangkau kampus-kampus di daerah terpencil di Indonesia seiring jumlahnya yang tidak sedikit, SEVIMA juga menggandeng Endang Kusuma SE MM AkCA, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Politeknik Negeri Ketapang periode 2018-2022, sebagai Advisor.
Endang membawa Politeknik Negeri Ketapang yang terletak di daerah terpencil terluar dan tertinggal (3T) berdasarkan Peraturan Presiden 131/2015, berhasil mengalami kemajuan pesat. Salah satunya sukses meluncurkan program “Dilan” (Digitalisasi Layanan) untuk berbagai lembaga pendidikan, pemerintah daerah, serta pemerintah desa di Ketapang dan Kalimantan Barat.
Dengan pengalaman tersebut, Endang sebagai Advisor diharapkan dapat memperkuat komitmen SEVIMA untruk terus menghadirkan pendidikan berkualitas di daerah terpencil di Indonesia. Terlebih tak sedikit kampus mitra SEVIMA yang berada di perbatasan Indonesia, seperti: 1) Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama (STISNU) di Aceh Besar, ujung barat Indonesia, 2) Politeknik Negeri Nusa Utara yang berlokasi di Sangihe, Maluku Utara, ujung utara Indonesia, 3) Sekolah Tinggi Katolik Santo Yakobus Merauke di Papua, ujung timur Indonesia, dan 4) Universitas Nusa Cendana, perguruan tinggi negeri di Kupang, Nusa Tenggara Timur, ujung selatan Indonesia.
“Kolaborasi ini menjadi bentuk komitmen SEVIMA untuk terus menjangkau kampus-kampus di pelosok Indonesia. Bersama Pak Endang dan para advisor, SEVIMA akan terus berusaha menghadirkan integrasi teknologi, aksesibilitas, serta memastikan semua warga negara Indonesia berhak atas pendidikan berkualitas di manapun mereka tinggal,” pungkas Halim. (aria–SS)