DPRD Minta Pemkot Persiapkan Potensi Bahaya Kekeringan
Dialog Interaktif DPRD Kota Semarang, dengan tema Antisipasi Musim Kemarau, Waspada Bencana Kekeringan. Kamis (13/6/2024). foto : subagyo
Semarangsekarang.com (Semarang),- DPRD Kota Semarang meminta Pemkot melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) membuat pemetaan wilayah rawan kekeringan. Permintaan, itu disampaikan Wakil Ketua DPRD Kota Semarang Muhammad Afif, saat menjadi narasumber Dialog Interaktif DPRD Kota Semarang, dengan tema Antisipasi Musim Kemarau, Waspada Bencana Kekeringan. Dialog digelar di Hotel Grand Edge Semarang, Kamis (13/6/2024).
“Pemetaan tersebut sangat diperlukan dalam upaya mengantisipasi dan memastikan daerah rawan kekeringan agar mendapatkan pasokan air bersih tercukupi dan masyarakat dalam kondisi aman.” tandas Muhammad Afif.
Dikatakan Muhammad Afif, menyusul prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bulan Juni sampai Agustus sejumlah daerah di Jawa Tengah memasuki musim kemarau. Karena itu, Pemkot Semarang melalui BPBD perlu memetakan daerah rawan dan kerap mengalami bencana kekeringan. Seperti di wilayah Gunungpati, dan Banyumanik serta daerah lain.
“Melalui pemetaan akan lebih mudah bisa diantisipasi dengan segera dan untuk dievaluasi agar selanjutnya memudahkan untuk melakukan pendampingan kepada masyarakat terdampak kekeringan. Pemkot harus segera bergerak, memastikan warga mendapatkan pasokan air bersih dan masyarakat kondisinya aman,” katab Muhammad Afif
Kekurangan air bersih, membuat tanaman jadi kering, rawan kebakaran serta dampak terhadap kesehatan, karena polusi udara mudah menyebar menyebabkan berbagai penyakit, seperti batuk dan penyakit lainnya.
Dia juga mengimbau, masyarakat ikut bergerak bersama meningkatkan kewaspadaan menghadapi bencana. “Ini tugas kita semuanya, Bencana ini bukan diemban oleh Pemkot saja tapi tugas semuanya. Perlu adanya upaya preventif atau pencegahan sedini mungkin, agar terhindar dari bencana,” ungkapnya.
Warga yang tidak memiliki pasokan air bersih yang cukup, diminta bisa melaporkan kepada Pemkot, mulai dari tingkat RT/RW, lurah dan camat agar tersampaikan, dan mendapatkan respon segera. Atau bisa bekerjasama dengan lingkungan sekitar yang masih di satu wilayah yang tidak mengalami kekeringan untuk meminta bantuan
Endro P Martanto, Kepala BPBD Kota Semarang, menegaskan pihaknya mulai melakukan upaya mitigasi bencana menghadapi kemarau. Dikatakan Endro, ada dua faktor penyebab bencana, yaitu faktor alam dan manusia.
Endro, menyampaikan, untuk menghadapi kerawanan kekeringan tahun ini, pihaknya sudah mempunya cadangan air bersih sebanyak 1.500.000 liter. Atau setara sebanyak 300 truk tangki air bersih, jika satu truk tangki memiliki kapasitas 5000 liter.
Dalam melakukan dropping air bersih, pihaknya menggalang CSR dari sejumlah perusahaan. “Bahkan, mereka menawarkan diri kapan akan dilibatkan membantu warga yang kekeringan, saya rasa mitra atau stake holder di kota Semarang kepedulian cukup bagus. Ada dari BUMN, BUMD, perbankan, dan dunia usaha juga ada,”katanya.(subagyo/ss)