Pemkot Gelar Gerakan Pangan Murah.
Wali Kota Semarang menghadiri salah satu pasar murah jelang Lebaran (foto ist)
Semarangsekarang.com (Semarang),- Masih tingginya harga kebutuhan pokok, memaksa Pemerintah Kota Semarang menggelar Bazar Ramadan dan Gerakan Pangan Murah (GPM). Kegiatan ini rencananya akan dilakukan di Balai Kota Semarang pada Senin (1/4/2024).
Menurut Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu Bazar Ramadan dan Gerakan Pangan Murah bersama Bank Indonesia ini akan berlangsung selama dua hari. Pemkot bersama BUMD dan BUMN telah menyiapkan 3.357 paket sembako dengan kupon tebus murah.
“Ini paket sembakonya senilai Rp 150 ribu tapi tebus murah membayar Rp 50 ribu,” kata Mbak Ita, Jumat (29/3/2024).
Tak hanya itu, di beberapa kecamatan terdampak banjir di Kota Semarang juga akan dihelat kegiatan Tebus Suka-suka. Masyarakat bisa mendapatkan beras 2,5 – 3 kg dengan cara membayar seikhlasnya atau sukarela.
“Di beberapa kecamatan terdampak banjir, akan kami buat tebus suka-suka pada 3 April, seperti saat di Sam Poo Kong, tebus seikhlasnya atau sukarela. Itu kan program yang bagus maka kami lakukan di beberapa tempat terdampak banjir,” kata Mbak Ita.
Tebus suka-suka ini merupakan penjualan beras dengan membayar sukarela atau seikhlasnya, di mana beras merupakan bantuan dari Wali Kota Semarang sebanyak 1 ton dan KORPI 2 ton.
Secara terpisah, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra mengatakan, Program Gerakan Pangan Murah (GPM) memberikan intervensi luar biasa. Bahkan ikut berkontribusi dalam penurunan harga beras yang belakangan sangat tinggi dan menyumbang inflasi Jawa Tengah.
“Di Kota Semarang akan ada GPM yang terpusat di Balai Kota. Selain ada stand Pak Rahman, ada juga penjualan cashless untuk pembelian cabai 250 gram seharga Rp 5.000 dengan pembayaran QRIS,” katanya.
Sejumlah komoditas dijual dalam program GPM ini termasuk juga komoditas beras yang harganya masih tinggi.
“BI bersama dengan TPID menggelar GPM di sejumlah wilayah untuk menekan harga beras di pasaran dan bisa dirasakan hasilnya mulai terlihat ada penurunan,” ujar Rahmat.
Sinergi antara TPID Jateng dan Bank Indonesia Jawa Tengah termasuk dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, diharapkan membawa hasil positif terhadap harga sejumlah komoditas.
“Sudah mulai terlihat penurunannya yang bisa dirasakan, kami optimistis menjelang Lebaran harga beras sudah stabil dan terjangkau apalagi sudah mulai panen raya di beberapa wilayah,” ujar Rahmat. (subagyo/ss)