Ramadan, Bulan Khataman bagi Santriwati Ponpes Al Amanah Weding Demak


Kamalatussolihah S.Pd. hatam Al Quran 30 juz bi Hifdzi dengan bacaan Imam Ashim Al Kufi dengan riwayat Hafs dan Syu’bah.

Semarangsekarang.com (Demak),- Ponpes Al Amanah Weding Demak yang diasuh oleh K. H. Abdullah Haidar atau Gus Abdar selalu menjadikan Ramadan sebagai bulan yang mengesankan bagi para santri, termasuk tahun 1445 H. Semua santri tak terkecuali Kamalatussolihah S.Pd., merasa terkesan berada di pesantren ini. Pasalnya, Ramadan kali ini Kamalatussolihah atau Kamal berhasil menghatamkan Al Quran 30 juz bi Hifdzi dengan bacaan Imam Ashim Al Kufi dengan riwayat Hafs dan Syu’bah.

Kamal sendiri, merupakan guru di MTs Miftahul Ulum Weding. Dalam kesibukannya mengajar Ia masih menghafal Al Quran sehingga berhasil mengkhatamkan 30 juz bil Hifdzi dengan Bacaan Imam Ashim Al Kufi riwayat Hafs dan Syu’bah.
Menurut KH Abdullah Haidar akrab disapa Gus Abdar, pengasuh Ponpes Al Amanah Weding Bonang Demak, Kamalatussolihah sebenarnya sudah berstatus boyong semenjak lulus atau tamat di MA MiftHul Ulum weding. Kamal ini mulai menghafalkan Al Qur’an semenjak kelas X MA. Ketekunannya tidak sia-sia Pada masa akhir kelas XII Kamal sudah mengkhatamkan Alquran untuk pertama kalinya.
“Setelah lulus MA dia boyong, kemudian melanjutkan kuliah di UIN Walisongo jurusan Pendidikan Matematika,” kata Gus Abdar.
Kamal bisa menyelesaikan kuliah sesuai harapan. Kemudian, setelah tamat dan diwisuda di UIN Walisongo, kemudian Kamal Kembali ke pondok dan ikut mengabdi dan mengajar di MTs Miftahul Ulum. Kamal juga sudah menikah.
“Alhamdullah, setelah nikah dia tetap aktif mengaji dan Ramadan ini dia mengkatamkan kembali dengan bacaan dan riwayat Syu’bah,” terang Gus Abdar.
Sebagai informasi, kata Gus Abdar, Al Qur’an yang banyak dibaca orang Indonesia adalah bacaan Imam Ashim riwayat Hafs. Sedangkan Ashim itu mempunyai 2 (dua rowi yaitu Hafs dan Syu’bah).
Dikatakan Gus Abdar juga, sebelum Kamal, di Ponpes Al Amanah sudah ada beberapa santri yang hatam dengan riwayat yang berbeda berbeda-beda.
Seperti santri dengan Sayarifah asal Tegal, sudah menghantam beberapa riwayat Imam Ashim dengan dua riwayat Hafs dan Syu’bah , bacaan Ali Al Kisai dengan dua riwayat Adduri dan Abul Harist , bacaan Imam Hamzah Azzayyat dg riwayat Kholaf .
Gus Abdar dalam mengajar Qiroah Sab’ah metode yg digunakan adalah dg cara IFROD artinya membaca tiap Riwayat dari awal sampai akhir mushaf satu hataman .Begitu juga selanjutnya tiap riwayat satu hataman . Sebagaimana metode ulama salaf dahulu . Metode ini yg diterapkan di Mekah di tempat guru Gus Abdar yaitu Assayyid Nabil Al Ghomri.
“Semoga ilmu yang diterima santri berkah dan bermanfaat bagi orang banyak” pungkas Gus Abdar. (Wahid/ss).

Berita Terkait

Top