Bengkel Komunitas Penggerak Literasi, ada di Brebes
foto bersama usai pembukaan Bengkel Komunitas Penggerak Literasi di Kabupaten Brebes foto : ist
Semarangsekarang.com (Brebes),- Dihadapan para penggerak literasi, Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan (Arpus) Kabupaten Brebes, Dr. Tahroni, M.Pd., mengingatkan, kemampuan dan kemauan membaca dikalangan anak-anak harus terus ditingkatkan. Anak-anak harus memiliki budaya baca yang baik. Oleh karena itu, komunitas penggerak literasi di Brebes sebagai bagian dari masyarakat Brebes, harus terus turut andil dalam mencerdaskan anak bangsa melalui kegiatan literasi.
“Yang paling penting kita harus mampu mendorong anak-anak kita agar memiliki budaya baca yang baik,” ungkap Tahroni saat membuka acara Bengkel Komunitas Penggerak Literasi di Kabupaten Brebes. Acara tersebut diselenggarakan Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Brebes. Bengkel Komunitas Penggerak Literasi, itu berlangsung di Aula Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Brebes, Jalan Raya GOR Nomor 2, Gandasuli, Brebes, Selasa, (11/6/2024).
Menurut Tahroni, investasi terpenting saat ini adalah sumber daya manusia (SDM). Karena itu untuk meningkatkan minat baca masyarakat yang masih rendah, harus dibarengi dengan peningkatan SDM.
“Sumber daya manusia masyarakat di Brebes harus terus ditingkatkan. Oleh karena itu, kami menyampaikan terima kasih kepada Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah atas penyelenggaraan kegiatan ini. Mudah-mudahan kegiatan ini bermanfaat bagi peningkatan SDM di Brebes, khususnya pengelola komunitas penggerak literasi di Brebes,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Dr. Syarifuddin, M.Hum., menyatakan, tujuan penyelenggaraan Bengkel Komunitas Penggerak Literasi adalah memperkuat dan mendorong komunitas penggerak literasi yang ada di Jawa Tengah. Karena itu masyarakat di Kabupaten Brebes juga harus didorong untuk meningkatkan minat baca dan pemahaman akan pentingnya literasi dalam kehidupan sehari-hari.
“Literasi tidak hanya kemampuan membaca dan menulis, juga kemampuan untuk mengolah dan mengkritisi informasi, serta menerapkannya dalam kehidupan nyata,” ujar Syarifuddin.
Menurut Syarifuddin ada tiga program prioritas Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Yaitu, program literasi, revitalisasi bahasa daerah, dan penginternasionalan bahasa Indonesia. Pada tahun ini salah satu program literasi hadir di Kabupaten Brebes berupa Bengkel Komunitas Penggerak Literasi.
“Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah berupaya memberi wawasan dan keterampilan baru melalui kegiatan bengkel ini. Kami mendorong semangat kolaborasi di antara komunitas literasi dan taman bacaan masyarakat/TBM di Brebes. Dengan komitmen yang kuat, komunitas penggerak literasi dan TBM dapat meningkatkan minat baca masyarakat,” jelasnya.
Bengkel Komunitas Penggerak Literasi di Kabupaten Brebes tersebut dilaksanakan selama tiga hari, 11—13 Juni 2024. Kegiatan ini diikuti oleh 40 pengelola komunitas penggerak literasi. Taman bacaan masyarakat (TBM), dan perpustakaan desa digelar dalam rangka menggerakkan komunitas literasi di Brebes. Narasumber berasal dari akademisi, penulis, wartawan, dan praktisi komunitas, yaitu, Dr. Oktiva Herry Chandra (dosen Universitas Diponegoro), Kustoro Wihanjayanto, S.I.P. (FTBM Kabupaten Brebes), Amir Machmud N.S. (wartawan/Ketua PWI Jawa Tengah), Dimas Indiana Senja (penulis), Raudlotul Jannah (praktisi, FTBM Kabupaten Brebes), dan Dhia Imara Putri (praktisi di Dikata Literasi Utama). (subagyo/ss).