Cegah Inflasi, Anggota DPRD Kota Semarang Dorong Pemkot Terus Berinovasi


Anggota Komisi B DPRD Kota Semarang, Juan Rama. (foto: dok istimewa)

Semarangsekarang.com– Jajaran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang meminta masyarakat tak risau terkait kebutuhan pokok menjelang akhir tahun ini.

Anggota Komisi B DPRD Kota Semarang, Juan Rama menyatakan, pemerintah telah menjamin stok sejumlah komoditi untuk masyarakat. Juan Rama optimisme, hal itu didasari dengan upaya Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, dalam menekankan inovasi tentang konsep ketahanan pangan maupun perdagangan.

Ada dua program yang sedang digencarkan Mbak Ita, sapaan akrab walikota. Yaitu, Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman (Pak Rahman) dan toko Pangan Aman Tersedia untuk Warga Kita (Pandawa Kita).

“Pak Rahman dan Pandawa Kita adalah program yang dipersiapkan untuk mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok agar tidak terlalu tinggi,” kata Juan Rama.

Melalui dua program dan inovasi tersebut, Juan Rama menyakini dapat benar-benar mengendalikan inflasi. Terlebih Pandawa Kita langsung kerja sama dengan Bank Indonesia.

“Ini adalah upaya mengatasi inflasi yang dilakukan Pemerintah Kota Semarang. Kami optimistis (Pemkot Semarang-red) bisa berperan mengendalikan harga, meski ada yang naik tetapi tidak sampai signifikan,” katanya.

Belum lagi, pihaknya menyebut persentase pasokan bahan pokok di Kota Semarang kebanyakan besar dari lokal. Termasuk kawasan penyangga seperti Kabupaten Grobogan, Kabupaten Demak, Kabupaten Kendal, dan Kabupaten Semarang.

“Semarang adalah kota perlintasan dan Ibu Kota Jawa Tengah, jadi bisa dikatakan semua jatuhnya ke Semarang dulu. Artinya sudah cukup aman dari sisi bahan pokok,” katanya.

Kendati begitu, politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini pun mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dapat meningkatkan upaya-upaya pengendalian inflasi melalui inovasi lain. Khususnya menambah inovasi sebagai strategi pengendalian inflasi.

Misalnya, melibatkan RT dan RW dalam pemanfaatan lahan tak produktif di kampung-kampung untuk pertanian, atau inovasi lainnya seperti pelibatan pengurus tempat ibadah, pondok pesantren, dan sekolah dalam program urban farming yang sudah dicoba.

“Tak hanya itu, kami juga mendorong Pemkot Semarang melakukan inovasi-inovasi lebih. Tinggal bagaimana caranya harga misal secara nasional ada kenaikan tetapi di dalam kota tidak terlalu signifikan,” katanya.

Selain itu, pihaknya mengajak masyarakat untuk bijak dalam berbelanja, khususnya jelang libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. Tidak melakukan tindakan membeli barang dalam jumlah besar.

“Jangan sampai panic buying yang juga nanti barang kedaluwarsa dan tidak terpakai. Kalau masyarakat banyak menimbun barang ini akan berdampak pada kelangkaan,” katanya. (subagyo-SS)

Berita Terkait

Top