Gulirkan Program Tombakita, agar UMKM Naik Kelas

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu ditengah-tengah para pelaku UMKM di Kota Sekolah. (foto: istimewa)
Semarangsekarang.com – Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu penuhi komitmennya untuk mengembangkan UMKM di Kota Semarang. Yang terbaru, perempuan yang akrab disapa Mbak Ita tersebut mengadakan program Toko Mbak Ita (Tombakita).
Konsep besar yang ditawarkan adalah dalam bidang promosi, pendataan, dan pengarahan. Pada pertemuan perdana, Selasa (19/12/2023) lalu dilaksanakan workshop tentang bagaimana memproduksi sebuah konten produk yang menarik di sosial media.
“Ini adalah janji saya. Ini memang salah satu yang menjadi komitmen kita. Apa lagi sih yang dibutuhkan teman-teman UMKM? Tempat kan sudah ada. Pelaku usaha juga sering dilibatkan dan diajak dalam kegiatan-kegiatan (event-event). Makanya sekarang diajari caranya berpromosi agar orang-orang tertarik,” ungkap Mbak Ita, di Rumah Berkebun Semarang.
“Ini adalah keinginan bersama dari Pemerintah Kota Semarang untuk mengoptimalkan teman-teman UMKM untuk bisa naik kelas. Tidak bisa kalau kita mau naik kelas tapi tidak usaha apa-apa. Apa sih yang bisa membantu temen-temen UMKM gitu. Kemudian akhirnya muncul ide membuat konten-konten. Ini para influencer kan sudah ahlinya,” lanjut Mbak Ita.
Pada workshop tersebut, dibahas pentingnya memahami, merencanakan, dan melaksanakan strategi konten yang menarik di sosial media. Menurut Mbak Ita, penting bagi para pelaku UMKM, untuk mengelola sosial media dengan bijak, kreatif, dan inovatif.
Bagaimana cara menyajikan produk, berinteraksi dengan pelanggan, dan merespons kritik dapat membentuk persepsi masyarakat terhadap bisnis yang dijalani.
“Saya matur nuwun kepada teman-teman Kominfo, Humas, Sekolah Berkebun, Komunitas Kita Semarang yang sudah mendorong teman-teman pelaku usaha menjadi lebih kreatif,” kata Mbak Ita.
Pada acara tersebut, dirinya juga menyoroti pasar-pasar tradisional di Kota Semarang yang dinilai belum maksimal pemanfaatannya. Dirinya mendorong dinas-dinas terkait untuk menggunakan ruang-ruang di pasar agar lebih produktif. Mbak Ita juga mengundang influencer untuk membuat konten di pasar tradisional supaya menarik pengunjung.
“Masih ada beberapa pasar yang setelah direnovasi kok malah nggak dipakai, malah sepi. Sehingga saya tawarkan agar teman-teman komunitas memanfaatkan. Teman-teman UMKM minta ayo Bu datangkan pembeli. Ya ini salah satu caranya dengan pelatihan (membuat konten),” tandas Mbak Ita. (subagyo-SS)