Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the all-in-one-seo-pack domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/semara37/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114
Pati Selatan Terendam Banjir, Puluhan Desa Dan RSUD Tergenang - Semarangsekarang.com

Pati Selatan Terendam Banjir, Puluhan Desa Dan RSUD Tergenang 


Banjir di Kecamatan Kayen Pati, Rabu (13/3/2024) mengganggu perputaran roda ekonomi (foto istimewa)

Semarangsekarang.com (Pati) Hujan deras yang mengguyur kawasan Pantura membuat banjir di beberapa kota. Selain kota Semarang, Pati juga dilanda banjir. Hujan intensitas tinggi yang turun sejak  Rabu (13/3/2024) dini hari hingga siang, membuat Kecamatan Kayen kembali diterjang banjir bandang.

Banjir di Kayen diperkirakan  karena hujan   berdurasi panjang, yang menguyur di wilayah selatan Kabupaten Pati Pegunungan Kendeng sejak Selasa malam (12/3) hingga Rabu (13/3) hingga siang.

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Martinus Budi Prasetya mengatakan banjir melanda belasan desa dan RSUD Kayen dengan ketinggian banjir mencapai setinggi lutut orang dewasa semenjak dini hari. Banjir tersebut  menggenangi area Alun-alun Kecamatan Kayen dan  sekitarnya. Banjir  terparah  sendiri terjadi di depan RSUD Soewondo, yang selama ini menjadi langganan banjir.

“Penyebab banjir karena air dari daerah atas, Slungkep dan   Sumbersari. Air  turun ke wilayah Kayen tepatnya di depan RSUD Kayen,” kata Martinus saat dikonfirmasi wartawan Rabu, (13/3).

Ia menyebut, banjir terjadi dikarenakan beberapa faktor.  seperti saluran air di wilayah Alun-alun Kayen yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Di tempat tersebut,  saluran air  sudah beralih fungsi,  berubah menjadi bangunan pribadi, warung, usaha maupun bisnis lainnya.

Selain itu,  kawasan hutan di Pegunungan Kendeng, kata   Martinus juga banyak yang beralih menjadi lahan pertanian dan area pertambangan batu kapur. Hal ini menjadi salah satu  penyebab banjir dikawasan Pati selatan.

“Penyebab karena rusaknya hutan daerah tangkapan air di sebelah atas. Hutan yang semestinya menjadi fungsi lindung sudah berubah menjadi tanaman semusim utamanya jagung,” jelas dia.

Ia berharap,  banjir di Alun-alun Kayen   dapat teratasi.  Pemerintah  harus menghentikan alih fungsi lahan hutan menjadi lahan pertanian dan pertambangan. Kemudian, dilakukan reboisasi terhadap lahan kritis yang ada di Pegunungan Kendeng. Masyarakat  juga harus sadar akan fungsi  saluran air disekitar Alun-alun Kayen.

“Kita menyayangkan,  hilangnya kesadaran masyarakat untuk memelihara saluran, ini harus menjadi perhatian kita semua,” pungkasnya. (zykka/ss)

 

Berita Terkait

Top