PKK Desa Sukosono Sosialisasi Bahaya Narkoba


Foto bersama Narsum Singgih Purwanto bersama peserta sosialisasi (foto : Boedi)

Semarangsekarang.com (Jepara),- Ibu-Ibu warga Desa Sukosono Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara yang tergabung dalam Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) menyelenggarakan Sosialisasi Bahaya Narkoba P4GN (Pencegahan, Pemberantasan dan Peredaran Gelap Narkoba). Acara itu diselenggarakan di balai desa Sukosono, Sabtu (21/12/2024).

Acara dipimpin Ketua PKK desa Sukosono Sunikah Zaenal Arifin. Sedangkan bertindak sebagai narasumber adalah, Singgih Purwanto, sekretaris relawan anti narkoba GANN (Generasi Anti Narkotika Nasional) Jepara. 

Dalam sambutannya, Sunikah antara lain mengajak masyarakat menjaga kesehatan diri, di musim hujan. Serta menjaga kebersihan terutama di gorong-gorong agar tidak tersumbat oleh sampah yang akan menyebabkan banjir. Selain itu akan menimbulkan genangan air yang bisa menjadi sarang nyamuk.

Terakhir Sunikah berpesan agar ilmu yang didapat pada sosialisasi, itu   disampaikan kepada ibu-ibu yang belum bisa hadir. Selain itu juga harus disampaikan kepada keluarga agar terhindar dari bahaya narkoba. Hal ini sebagai salah satu pemicu PKK Desa Sukosono yang telah menjalankan program-program di tahun 2024 dan lebih maju, mandiri, aktif dan kreatif di 2025. 

Pada kesempatan itu Sinnggih memaparkan bahwa, narkoba adalah barang berbahaya yang membuat seseorang dapat kecanduan dan dilarang oleh negara. Karena narkoba bisa merusak secara fisik maupun physikis  terhadap penggunanya, disamping itu harganya juga mahal, jadi bisa merusak perekonomian keluarga, paparnya. 

“Apabila tertangkap sebagai pengedar ataupun bandar narkoba bisa dikenakan hukuman pidana penjara sampai hukuman mati. Bahkan sekaligus bisa dikenakan tindak pidana pencucian uang (TPPU),”  jelasnya. 

Ketika sesi tanya jawab Avina salah satu ibu PKK dari RT 25 menanyakan ciri pengguna narkoba. Menjawab pertanyaan tersebut, Singgih antara lain menjawab urat-urat mata lebih terlihat, mata lebih menonjol dibandingkan orang normal. Sering kaget, ketakutan (paranoid) atau giginya sering gemerutuk seperti sedang menggigit sesuatu, jelas Singgih.

Sedangkan ibu PKK yang bernama Salbiyah ingin tahu bentuk-bentu narkoba secara langsung, tidak hanya melalui gambar atau gadget maupun hp (hand phone). “Saya pengin lihat bentuknya secara langsung, bukan hanya gambar di hp pak?. Biar ketika nemuin atau melihat, bisa langsung lapor,”katanya. 

“Itu usul sangat bagus, nanti kalau ada sosialisasi P4GN bersama aparat kepolisian atau BNN bisa menunjukan secara langsung, narkoba dan jenis-jenisnya. Karena itu wewenang mereka, kalau saya yang bawa, dikira saya pengedarnya juga,” jawab Singgih sambil berseloroh. (boedi/ss)

Berita Terkait

Top