30 Biksu Lakukan Perjalanan dari Thailand ke Borobudur

30 orang biksu Thailand dan 2 biksu Indonesia saat melakukan ritual jalan kaki (Thudong) menuju Candi Borobudur. (foto: Istimewa)
- Warga Semarang Terima Pesan Damai
Semarangsekarang.com – Umat lintas agama di Kota Semarang menyambut baik kedatangan 30 orang biksu Thailand dan 2 biksu Indonesia yang melakukan ritual jalan kaki menuju Candi Borobudur.
Ritual dengan istilah Thudong itu memiliki makna yang begitu besar bagi umat Budha. Sementara bagi umat Non-Budha, ritual tersebut bisa ditangkap sebagai pesan damai untuk seluruh umat manusia.
Setyawan Budi, selaku koordinator Persaudaraan Lintas Agama Semarang mengatakan, kedatangan pelaku Thudong di Kota Semarang membawa berkah tersendiri bagi upaya membangun kerukunan dan toleransi antar umat.
“Kami menyuarakan pesan kemanusiaan dan perdamaian melalui para Biksu yang melakukan Thudong ini,” ujarnya saat menjawab pertanyaan awak media, Minggu (28/05/2023).
Wawan, sapaan akrabnya, bersama aktifis perdamaian lintas agama akan membantu para pelaku ritual Thudong.
“Kami membantu membagi makanan dan obat-obatan bagi para bhiksu tersebut. Kami juga memberi bantuan berupa pemijatan dan istirahat yang layak, untuk memberikan kenyamanan,” ujarnya di vihara Adhi Dharma Semarang.
Diketahui, sebanyak 30 rombongan biksu Thailand dan 2 biksu Indonesia melakukan thudong telah tiba di Kota Semarang, siang sekitar pukul 09.30 WIB.
Perjalan 30 biksu itu dimulai dari Nakhon Si Thammarat, Thailand pada 23 Maret 2023, melewati empat negara yaitu Thailand, Malaysia, Singapura, dan Indonesia.
Perjalanan para biksu di Kota Semarang dikawal Banser yang merupakan bagian dari Nahdlatul Ulama. Selain itu, aparat kepolisian dan Dinas Perhubungan (Dishub) juga turut mengawal.
Perjalanan ke Borobudur
Sekretaris Pengurus Wihara Sima 2500 Buddha Semarang, Wahyudi mengatakan, ada 32 biksu yang melakukan perjalanan ke Candi Borobudur.
“Para biksu kagum dengan antusiasme warga Kota Semarang,” jelasnya saat dikonfirmasi,
Dia menjelaskan, awalnya biksu yang melakukan perjalanan dari Thailand berjumlah 40 orang. Namun ada beberapa biksu yang tidak bisa meneruskan perjalanan karena sakit dan membutuhkan perawatan.
“Semula dari Thailand pesertanya ada 40 orang,” ujar Wahyudi.
Tanto Sugitoharsono selaku Ketua 2 DPD Walubi (Wali Amanat Umat Budha Indonesia) Jateng menuturkan rute perjalanan para biksu selama di Kota Semarang.
Rutenya dimulai dari Mangkang, jalan Krapyak, lalu Siliwangi, menembus Jenderal Sudirman. Kemudian setelah itu, belok ke Indrapasta menuju Pierre Tendean, lalu Jalan Pemuda.
“Dari jalan Pemuda ke Pasar Johar lalu jalan Agus Salim, Pattimura lalu Dr Cipto belok kiri ke Vihara Widoharjo,” katanya.
Setelah dari Vihara Widoharjo, Biksu Thailand masuk ke Patimura kemudian Pekojan lalu singgah di Kelenteng Tay Kak Sie.
Usai dari Tay Kak Sie menuju Gang Pinggir dan Sebandaran lalu berjalan melewati Jalan Ahmad Yani dan Simpang Lima.
“Selanjutnya naik ke Banyumanik langsung menuju Vihara Sima 2500 Buddha Jayanti di Pudak Payung,” ungkapnya. (subagyo-SS)