Hidupkan Cerpen dengan Imajinasi


Koordinator Satupena Kabupaten Semarang Tirta Nursari saat webinar Kelas Menulis Cerpen yang diselenggarakan Yayasan Peneleh, Malang. (screenshot: istimewa)

Semarangsekarang.com – Bagaimanakah cara membuat tulisan cerita pendek yang formal, kaku, menjadi lebih luwes? Pertanyaan ini dikemukakan oleh Koordinator Satupena Kabupaten Semarang Tirta Nursari kepada para peserta Webinar Kelas Menulis Cerpen yang diselenggarakan Yayasan Peneleh, Malang.

Kegiatan yang diselenggarakan tanggal 8-15 April 2023 itu dikhususkan bagi para perempuan, baik ibu rumah tangga, karier, mahasiswi, maupun aktivis.

Tirta melemparkan pertanyaan itu untuk memancing suasana pelatihan penulisan cerita pendek yang dipandu Nensy Setyaningrum tersebut. Setelah cerita pendek ditulis janganlah langsung dikirim ke media massa untuk diterbitkan. Kita perlu mengendapkannya dulu, kita beri warna dengan bermain-main perasaan.

“Selain itu, cerita pendek tersebut harus kita hidupkan dengan imajinasi. Manfaatkanlah majas, tesaurus, dan bermainlah dengan kata-kata,” tandasnya sambil menambahkan, kita perlu juga membaca cerita pendek tersebut dengan suara keras dan intonasi serta artikulasi yang benar, sehingga kita bisa merasakan apakah tulisan kita sudah enak dibaca dan dinikmati atau belum.

Sebelumnya Tirta mengungkapkan tentang siapa yang bisa menjadi obyek penulisan cerita pendek. Ia mengatakan, bisa diri sendiri, tokoh atau orang lain, maupun tokoh rekaan atau fiktif. Bisa ditulis dalam konsep cerita fabel, misalnya.

Sedangkan kiat menciptakan dan membangun feel saat menulis cerpen, Tirta mengingatkan agar calon penulis atau penulis pemula memaksimalkan fungsi pancaindera. Selain itu, gunakanlah perasaan, emosi, dan imajinasi, sehingga cerpen kita menjadi menarik.

Kelas Menulis Cerpen ini dikaitkan dengan peringatan Hari Kartini 21 April. Para peserta diharapkan menulis cerpen dengan tema perjuangan kaum perempuan.

Selain mendapatkan sertifikat, karya-karya cerpen peserta akan diterbitkan menjadi E-book ber-ISBN. Satupena Jawa Tengah menjadi salah satu media partner dalam kegiatan ini. (subagyo-SS)

Berita Terkait

Top