Tradisi Dugderan Digelar di Johar Sambut Bulan Suci Ramadan 1444 H
Papan lokasi Dugderan 2023 di Aloon-aloon Masjid Agung Semarang. (foto: ss.com)
Semarangsekarang.com – Tradisi Dugderan untuk menyambut datangnya bukan suci Ramadan 1444 H secara resmi, Minggu besok (12 Maret 2023) dibuka. Sudah ada dan terdaftar sedikitnya 165 lapak pedagang siap meramaikan tradisi Dugderan yang melekat dengan simbol ‘Warak Ngendog’
Suasana Dugderan yang digelar di kawasan Pasar Johar, Aloon-Aloon Masjid Agung Semarang atau Masjid Kauman sudah mulai terasa sejak beberapa hari lalu. Pedagang gerabah sudah pada berdatangan dari luar kota, mainan anak-anak lainnya seperti kapal othok-othok juga ikut mewarnai keramaian Dugderan.
Melalui Dinas Perdagangan Kita Semarang, Pemerintah Kota Semarang telah melakukan persiapan menyambut bulan suci Ramadan dan Lebaran Idul Fitri 1444 H, tahun ini dengan menggelar event tradisi Dugderan yang sebelumnya sempat tidak diselenggarakan lantaran pandemi.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Nur Kholis mengatakan, total ada 165 lapak pedagang Dugderan yang sudah terisi 135 lapak. Nur Kholis optimis semua lapak pedagang di kawasan Johar akan terisi penuh saat dibuka secara resmi pada Minggu (12/03/2023).
Nur Kholis mengatakan acara tradisi Dugderan untuk meramaikan datangnya bulan suci Ramadan juga diwarnai dengan ciri khas lapak kuliner yang secara rutin ada di kawasan Aloon -Aloon Johar, pedagang pakaian dan juga wahana hiburan.
Acara syukuran dan doa bersama para pedagang yang dipimpin Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang Nur Kholis (berdiri) (foto: subagyo/SS)
“Jumat sore ini (kemarin) kami sudah mulai melakukan persiapan, sebelum dibuka secara resmi pada Minggu (12/03/2023),” kata Nur Kholis menjelaskan usai acara syukuran dengan pedagang.
Ditambahkan, nantinya jam operasional pedagang dibuka dari pukul 09.00-21.00 WIB. Tentunya pedagang dapat menyesuaikan dengan aturan buka tutupnya dari pemerintah Kota Semarang.
Terkait pengaturan lalu lintas di sekitar area Dugderan, pihaknya akan berkolaborasi dengan panitia Dugderan, seperti OPD terkait, Kepolisian, TNI, Persatuan Pedagang Jasa Pasar (PPJP), Persatuan Pedagang dan Jasa (PPJ), dan pihak Masjid Agung Semarang (MAS) atau Masjid Kauman.
“Guna menyemarakan suasana Ramadan, pihaknya akan menggelar rangkaian lomba masak dan rebana yang diikuti oleh para pedagang,” tambahnya.
Puncak tradisi Dugderan digelar prosesi kirab budaya Dugderan dari Balaikota Semarang menuju Masjid Agung Semarang atau Masjid Kauman.
“Hal ini untuk menandai serta menginformasikan kepada masyarakat bahwa awal bulan Ramadan atau H-1 Ramadan sudah memasuki puasa. Tak hanya itu, pedagang kuliner, mainan dan pakaian juga ditempatkan di Aloon-Aloon ada 116 pedagang,” pungkasnya. (subagyo-SS)