Pakem Bagi Mahasiswa Baru USM Berakhir
Pengenalan akademik dan kegiatan mahasiswa menjadi cikal bakal mahasiswa berkreasi. (foto : ist)
Semarangsekarang.com (Semarang),- , Kegiatan Pengenalan Akademik dan Kegiatan Mahasiswa (Pakem), bagi mahasiswa Baru Universitas Semarang (USM), berakhir Senin (9/9/2024). Hadir pada penutupan Pengenalan Akademik dan Kegiatan Mahasiswa Kepala Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni, Anantya Roestanto, S.E.,M.M., Kabag Kemahasiswaan dan Alumni, Wahyu, Kasubag Informasi Mahasiswa, Sudarmono, Kasubag Beasiswa dan Kesejahteraan, Haris Setiawan, S.Kom., Kasubag Tracer dan Alumni, Agus Susanto, serta staf kemahasiswaan USM.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor III Universitas Semarang (USM), Dr. Muhammad Junaidi, S.HI., M.H mengatakan, kegiatan Pengenalan Akademik dan Kegiatan Mahasiswa tidak hanya bicara soal bidang akademik, tapi yang penting adalah organisasi mahasiswa yang menjadi cikal bakal bagi mahasiswa berkreasi, hingga mampu menelaah sejauh mana perkembangan mahasiswa itu sendiri.
“Di USM ada bentuk organisasi tingkat fakultas dan universitas. Untuk organisasi di tingkat universitas tidak hanya BEM dan Dema, tapi juga semua UKM. USM memiliki 36 UKM, silakan Anda memilih untuk mengembangkan prestasi, karier, kepemimpinan, leadership, dan lain sebagainya,” kata Junaidi mewakili Rektor USM, Dr. Supari, S.T.,M.T., di Gelora Prof. Sudarto,S.H., USM
Menurut Junaidi, terdapat 36 Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) USM yang terbagi dalam beberapa kategori. Yaitu, UKM kategori kebangsaan, akademik, rohani, sosial, olahraga, dan seni. Selain itu, ada juga Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) USM, dan Dewan Mahasiswa (Dema) USM.
Sejarah Republik Indonesia, kata Junaidi tidak terlepas dari isu pembentukan organisasi-organisasi. Salah satu organisasi yang cukup besar pada zaman Jepang adalah Sarekat Islam yang didirikan oleh H.O.S. Tjokoroaminoto. Sarekat Islam memiliki pemikiran ingin mengembangkan bentuk negara yang akhirnya menjadi Indonesia.
”Tentunya menjadi sangat penting pola organisasi itu dikembangkan kepada mahasiswa. Saat ini kita membutuhkan organisasi mahasiswa, jangan sampai ide-ide nalar kreatif kita dikerdilkan. Karena gagasan-gagasan kita untuk memajukan Indonesia menjadi tidak berkembang. Dari beberapa organisasi mahasiswa, silakan Anda pilih, namun catatannya harus dengan jalan yang sifatnya konstitusional atau berdasarkan UUD 1945,” lanjutnya.
Menurutnya,sebagai warga negara mahasiswa harus tunduk dan patuh terhadap UUD 1945, sebagai prinsip berorganisasi.
”Penerapan UUD 1945 itu berbeda dengan penerapan UU. Jadi jangan disamakan. Yang kita terapkan itu UU, bukan UUD 1945. Tapi nilai-nilai gagasan kita, contohnya gagasan berorganisasi dan lain sebagainya, itu ada di UUD 1945. Salah satu hal yang fundamental dalam konstitusi yang diamanatkan yaitu prinsip dasar kalian mendapatkan keinginan untuk berekspresi, kebebasan berorganisasi, dan kebebasan berpendapat,” ujarnya.
”Hari ini menjadi hal yang terpenting, harus maju dan berkembang untuk USM dan untuk kalian supaya berkembang menjadi masa depan kehidupan bangsa. Terus berkembang untuk USM dan salam hormat untuk kita semua, untuk mahasiswa yang lebih jaya,” tegasnya.
Kegiatan diakhiri oleh penampilan Guest Star yaitu Anastasya, Resa Lawangsewu, dan Eka Selvianita. (subagyo/ss)